Panduan Indikator Teknis untuk Trader Forex Pemula

Karena banyaknya indikator teknis  Fibonacci, RSI,   moving average, probabilitas –  Perdagangan Forex dan  komoditas, pedagang pemula  sering  membingungkan pedagang pemula dan  takut menggunakannya.   Apa yang dilakukan setiap indikator, cara membaca, kami membahas semuanya dalam panduan berikut untuk memudahkan Anda menemukan peluang perdagangan  !

Indikator osilator  dan indikator tren

Pertama, mari kita bahas dua jenis indikator berdasarkan kemunculannya pada platform trading di MetaTrader dan MIFX Mobile  .    Indikator teknis di bagian bawah  grafik harga biasanya merupakan  indikator osilator. Misalnya, indikator probabilitas,  RSI dan MACD. Indikator tren biasanya ada pada grafik harga, tetapi pergerakannya bersinggungan dengan harga. Contoh indikator tren yang populer di kalangan trader termasuk  Fibonacci, moving average dan Bollinger bands.

Fungsi umum  indikator teknis

Secara umum,  fungsi utama indikator teknis adalah untuk  membantu memantau kondisi pasar. Tanpa mereka, Anda  mungkin mengalami kesulitan memutuskan apakah  pasar bearish atau bullish, posisi mana yang harus dibuka, dan kapan harus membukanya.

Indikator membuatnya lebih mudah untuk melihat tren mana yang sedang berkembang, sehingga Anda  dapat menentukan di mana harus membuka posisi long atau short. Ini juga dapat mendeteksi kekuatan tren. Tren ini adalah apakah itu akan berlanjut untuk waktu yang lama atau akan segera jenuh. Tren yang kuat berarti bahwa harga akan bergerak ke satu arah untuk jangka waktu yang cukup lama, sehingga Anda dapat memanfaatkannya untuk potensi keuntungan. Sebaliknya, hindari tren lemah dan kondisi pasar yang jenuh. Ini karena pergerakan harga rentan terhadap pembalikan sebelum menghasilkan keuntungan.

Selain itu, indikator teknis memudahkan  untuk menentukan  zona   support dan  resistance , yang  dapat berfungsi sebagai referensi  untuk menemukan  saat Anda membuka  posisi long dan short.  Informasi lebih lanjut tentang support dan resistance dapat ditemukan di sini.

Indikator teknis populer

Sekarang  mari kita bahas beberapa indikator teknis yang paling sering digunakan trader.

  1. Moving Average (MA)

MA adalah indikator tren dalam bentuk garis yang bergerak di belakang atau memperlambat pergerakan harga. Garis MA yang naik   mewakili tren naik atau bullish, sedangkan garis MA tren turun atau bearish  menunjukkan   tren turun  atau bearishness.  Selain itu, posisi garis MA pada grafik menentukan level support dan resistance dinamis. Garis MA di bawah harga   menjadi level support dinamis  , dan  garis MA di atas   harga  menjadi  level resistance dinamis  .

Dua garis MA dengan siklus yang berbeda juga dapat digunakan untuk menentukan posisi sinyal panas. Misalnya, MA 20 dan MA 50. 20MA memotong 50MA dari atas ke bawah mewakili sinyal bearish,  yang memungkinkan Anda  untuk  membuka posisi short. Sebaliknya, jika 20 MA memotong 50 MA dari bawah ke atas, itu mewakili  sinyal aksen yang membuka   posisi buy.   Informasi lebih lanjut tentang indikator Moving  Average dapat ditemukan di sini.

  1. Parabola SAR

SAR parabola (stop  dan  reverse) juga merupakan indikator tren. Seperti namanya, indikator ini dapat menunjukkan momen ketika pergerakan harga berhenti dan berbalik, atau apa yang biasa disebut sebagai pembalikan.

Jika titik SAR  muncul di bawah  kandil, itu adalah tanda bahwa pasar berada pada tren naik.   Berada  di kandil berarti bahwa pasar berada pada tren turun.  Jika ada titik SAR  yang bertentangan dengan tren, pembalikan akan terlihat, dan ada kandil melintasi  titik SAR.

  1. Bollinger Band

Bollinger band terdiri dari garis band bawah, tengah,  dan  atas  . Anda dapat menggunakan indikator ini untuk melihat saturasi    pasar. Jika pergerakan harga mencapai band atas, itu berarti bahwa harga telah mencapai  keadaan overbought atau jenuh beli. Sebaliknya,  harga yang  bergerak hingga mencapai garis bawah  menunjukkan     kondisi overbought atau jenuh pasar biasanya menunjukkan bahwa harga akan terbalik.

Jika harga mencapai garis band bawah, Anda  dapat  membelinya, tetapi Anda dapat melihat bahwa tren harga keseluruhan sedang naik. Sebaliknya, jika harga mencapai garis  band atas, Anda  dapat menjualnya, tetapi  tren harga keseluruhan turun. Jika Anda ingin melihat tren keseluruhan,   Anda dapat menggabungkannya dengan garis   200 MA  .

  1. Indeks Pergerakan Arah Rata-Rata

Indikator ADX adalah jenis indikator tren yang dapat Anda gunakan untuk mengukur kekuatan tren. Garis ADX ke atas menunjukkan tren penguatan, dan garis bawah menunjukkan tren pelemahan. Tren ini juga dianggap kuat ketika garis ADX melintasi level 25. Pelajari lebih lanjut tentang cara menggunakan indikator ADX untuk membaca intensitas tren dan  cara mengamati posisi tinggi dan rendah  di sini.

  1. Fibonacci Kembali

Gunakan  indikator fibonacci retracement untuk menentukan level support dan resistance, serta area posisi terbuka.   Fibonacci terdiri dari level tertentu antara 0%-100%, tetapi level yang paling penting adalah level 38,2%, 50%, 61,8% dan 78,6%.

Level  38,2%-61,8% adalah level support dan resistance yang dapat berfungsi sebagai baseline untuk membuka  posisi long atau short. Level 0  %  dapat menjadi  kriteria  yang menghasilkan keuntungan,  dan   ambang batas  stop loss  adalah 78,6%. Namun, jika Anda ingin mengambil risiko yang lebih tinggi untuk mencapai potensi keuntungan yang lebih tinggi,  pertahankan stop  loss pada level 100%.

Untuk trader pemula,  Anda dapat mencoba menerapkan lima indikator di atas bersama dengan   strategi  trading Anda  . Pertama-tama  uji penggunaan  indikator teknis di atas dengan akun demo  sehingga Anda dapat mensimulasikan perdagangan secara gratis tanpa risiko  !