Memahami dan Cara Mencegah Margin Call dalam Saham dan Forex

Margin call adalah broker atau sekuritas yang memperingatkan investor untuk menambahkan modal ke akun investasi mereka. Margin call  dapat terjadi dalam  perdagangan saham atau  di tempat-tempat  yang dikenal sebagai valuta asing   atau margin call forex.

Ini adalah  definisi sederhana dari margin call dalam  suatu investasi.   Peringatan ini diberikan ketika harga portofolio investasi, seperti saham, mata uang asing atau komoditas, terus turun di atas margin atau batas pinjaman.

  • Saham Margin Call

Margin call saham  adalah peringatan dari sekuritas kepada investor untuk menambahkan dana ke akun mereka. Ini biasanya ditujukan untuk klien yang menggunakan fasilitas perdagangan margin.

Fasilitas margin  trading adalah fasilitas keuangan atau  pinjaman bagi efek untuk melakukan perdagangan saham margin di Bursa Efek Indonesia (BEI). Saham margin adalah saham yang diperdagangkan menggunakan pinjaman atau kewajiban dari broker.

Investor  bisa mendapatkan pinjaman dengan menjanjikan saham dalam  portofolio mereka (colleteral). Ketika rasio agunan mencapai 50%-65%, sekuritas mengirimkan peringatan atau margin call.

Ini bisa terjadi jika harga saham beli atau komitmen turun terus. Ini berarti bahwa investor atau klien harus meningkatkan modal mereka untuk melunasi pinjaman.

Bisa jadi mengisi ulang, mengisi ulang atau menjual saham dalam portofolio sampai rasio agunan setidaknya 60% cukup.

Dengan begitu, investor bisa melakukan perdagangan kembali dengan fasilitas pinjaman tersebut. Namun, jika pelanggan tidak melunasi hutang, pembelian akun saham  akan ditangguhkan  dalam waktu 3 hari setelah  margin call. Pelanggan tidak akan dapat membeli saham.

Jika itu gagal, sekuritas akan secara sepihak (secara paksa menjual)  saham klien sesuai dengan jumlah wajib pada hari ke-4.

  • Margin Call Forex

Di  Forex, arti margin call tidak jauh berbeda dengan arti  margin call ke saham.  Sistem  margin call bekerja hampir mirip dengan saham.

Margin Call Forex adalah  peringatan bagi  para pedagang untuk menyetor lebih banyak uang ke  akun perdagangan mereka. Tujuannya adalah untuk menambal kerugian dan membayar kembali pinjaman.  Ketika pasar  jatuh,  level  margin trader juga turun,  diikuti oleh peringatan  margin call broker.

Cara mencegah margin call

Membeli saham dari broker pinjaman  menawarkan potensi keuntungan yang luar biasa karena hasil rata-rata. Namun, itu sepadan dengan risikonya, terutama jika harga saham atau mata uang terus anjlok.

Hal yang sama berlaku untuk  menerima  peringatan margin call, seperti ‘malaikat  maut yang siap untuk mencabut kehidupan’. Ketidaktahuan tentang peringatan ini  berarti bahwa investasi Anda selesai karena broker memaksa Anda untuk menjual portofolio yang harus Anda lunasi hutang Anda.

Jika banyak investor menghadapi  margin call, dampaknya dapat memperburuk volatilitas pasar, karena investor harus menjual saham mereka untuk mengisi kembali dana mereka atau membayar kewajiban mereka.

Hal ini dapat menyebabkan lingkaran setan, di mana ada tekanan jual yang kuat untuk menurunkan harga saham. Yang lebih buruk, semakin banyak margin call , semakin buruk.

  1. Gunakan Stop Loss untuk Membatasi Kerugian

Dalam berinvestasi, investor atau trader harus memiliki strategi yang mengurangi risiko kerugian. Salah satunya menggunakan stop loss.

Hand loss adalah tindakan menjual saham dengan harga tertentu. Pastikan Anda tidak kehilangan terlalu banyak ketika harga suatu saham atau mata uang turun tajam.

Misalnya, saya membeli saham A seharga Rp 1.000.  Tetapkan stop loss pada harga yang 5% lebih rendah dari RP 950 atau harga beli, jadi jika harga saham A melorot, Anda hanya akan kehilangan 5% darinya.

Stop loss  dapat secara otomatis ditempatkan di  aplikasi  perdagangan online yang dimiliki oleh sekuritas saat ini. Jika Anda menetapkan  stop  loss pada harga berapa pun, sistem akan secara otomatis mengeksekusi order.

  1. Pertahankan jumlah pinjaman pada tingkat yang dapat dikelola

Tidak apa-apa untuk menggunakan dana utang untuk investasi dan meningkatkan potensi keuntungan atau leverage, jika jumlah pinjaman disesuaikan dengan kemampuan keuangan Anda.

Selain itu, leverage harus dikelola dengan tepat.  Maksimalkan leverage untuk memaksimalkan profitabilitas dan tidak berbahaya, karena ada biaya bunga margin yang harus dibayar pelanggan bulanan atau tahunan.

Jika suku bunga naik sementara nilai investasi menurun, leverage ini  akan mencapai tingkat yang tidak dapat dikelola.

  1. Menarik investasi lain untuk mencegah margin call

Cara lain untuk mencegah  margin call adalah  dengan menyetor dana tambahan tepat sebelum tingkat jaminan mencapai batas pungutan margin call. Ini juga dilakukan untuk meningkatkan level margin.

Jika anda tidak memiliki dana idle atau dana darurat, anda  bisa menarik atau menarik dana dari portofolio investasi lain seperti reksa dana, emas, dll.

 Perdagangan saham    sesuai dengan kemampuan finansial

Jika Anda tidak siap menghadapi risiko  perdagangan margin  atau  fasilitas margin call, lebih baik berdagang dengan aman.

Jika Anda tidak mampu kehilangan, Anda tidak perlu memaksakan diri untuk membeli saham dengan modal besar. Membeli secara bertahap atau mencicil lebih nyaman karena Anda tidak akan terbebani utang.

Memahami dan Cara Mencegah Margin Call dalam Saham dan Forex – Trading Saham dan Forex